foto : Jema'at nabi palsu Mirza Ghulam Ahmad dengan khalifahnya. _________________________________________ Dikutip dari buku berjudul شيخ و لكن مبتلى بالشركيات SYAIK WALAKIN MUBTALA BIL SIRKIYAT Oleh: Hartono Ahmad Jaiz Di terbitkan oleh: DARUL KITAB ...WA SUNNAH Maktabah Malik Fahad al-Wathaniyah P.O. Box 330110 Riyadh. 11373 Kingdom of Saudi Arabia PERANAN NABI PALSU AHMADIYAH Dr. Hasan bin Mahmud Audah, mantan mubaligh Ahmadiyah yang dulunya dekat dengan Khalifah Ahmadiyah di London, Thahir Ahmad . Seusai Seminar Nasional Tentang Kesesatan Ahmadiyah Dan Bahayanya yang di selenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI) di Masjid Istiqlal Jakarta Ahad 11/8 /2002. Selain kondisi kematian yang menjijkkan, Mirza Ghulam Ahmad , menurut Audah, punya dua penyakit : Jasmani dan Akal . Sakit jasmaninya terkena kolera berminggu-minggu menjelang matinya tidak bisa beranjak dari tempat tidur hingga kencing dan berak ratusan kali dalam sehari ditempat tidurnya. Adapun sakit akalnya , Mirza Ghulam Ahmad mengaku jadi Maryam, lalu Allah meniupkan ruh kepadanya, maka lahir nabi Isa, yang nabi Isa itulah diri Mirza Ghulam Ahmad sendiri. Apakah tidak sakit akal itu namanya ,'' ujar Dr. Hasan Audah yang dulunya mempercayai Mirza Ghulam Ahmad, hingga beli sertifikat kuburan surga segala. BOHONG INTI AJARAN AHMADIYAH Bohong dan bertentangan dengan Islam itulah inti ajaran Ahmadiyah. Karena nabinya Mirza Ghulam Ahmad, adalah seorang pembohong dan pembuat ajaran yang bertentangan dengan Islam. Mirza Ghulam Ahmad menyampaikan beberapa pengakuan palsu secara bertahap: 1. Pertama: Ia mengaku sebagai mujadid (pembaru) 2. Kedua: Ia mengaku sebagai nabi yang tidak membawa syari'at. 3. Ketiga: Ia mengaku sebagai nabi dan rasul membawa syari'at , menerima wahyu seperti Al-Qur'an dan menerapkannya pada dirinya. 4, setelah itu ia mengikuti cara-cara kebatinan dan zindiq (kufur) dalam ungkapan-ungkapannya . Ia mengikuti cara-cara Baha'i dalam mengaburkan ucapannya. 5. Kemudian ia mulai meniru mu'jizat penutup para nabi , Nabi Muhammad Shalalahu alaihi wasalam. 6. Lalu menjadikan masjidnya sebagai masjid Al-aqsha dan desanya sebagai Makkah Al-Masih, ia jadikan Lahore sebagai Madinah , dan menara masjidnya di beri nama Al Masih. 7. Ia membangun pemakaman yang di beri nama pemakaman al-Jannah , semua yang di makamkan di sana adalah ahli surga. (Syaikh Muhammd Yusuf Al - Banuri, ahli Hadits di Karachi Pakistan , dalam kata pengantar buku Manzhur Ahmad Chinioti Pakistani, Keyakinan Al Qadiani , LPPI, 2002, hal xxii) MENGENAL KITAB DUSTA TADZKIRAH ''Kitab suci'' Ahmadiyah yang bernama TADZKIRAH memang benar-benar sesat dan menyesatkan , di luar Islam, dan ajarannya sangat bertentangan dengan agama Islam . Tadzkirah itu di sebut sebagai Wahyu Muqoddas (wahyu yang di sucikan) tertulis di dalam kitab itu sendiri pada halaman pertama . Sedang menurut sampulnya , Tadzkirah itu di sebut sebagai kumpulan ilham (Majmu'ah Ilhamat) Hadzarat Masih Mau'ud (Isa Yang Dijanjikan) Alaihissalam maksudnya adalah Mirza Gulam Ahmad ( 1835 - 1908 ) Yang mengaku dan di percayai oleh pengikutnya sebagai Nabi dan Rasul sesudah Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasalam. Kitab kumpulan wahyu di sucikan yang di sebut Tadzkirah ini di keluarkan tanggal 29 Oktober 1956 M. bertepatan dengan 23 Rabi'ul Awwal 1346 H. oleh pengedarnya , As-Sirkah Al-Islamiyah. Kitab Ahmadiyah bernama Tadzkirah ini setebal 840 halaman ukuran quarto , + 3 halaman pengantar berbahasa Urdu , dan di akhiri dengan 4 halaman ralat ( Wahyu di sucikan tetapi ada ralatnya, karena di anggap ada yang salah cetak, dan ralatnya hingga 4 halaman folio 3 halaman lebih) Tadzkirah ini sampai 31 halaman dari awal berbahasa Urdu , baru kemudian sedikit-sedikit di selingi bahasa Arab kemudian di selang seling kedua bahasa. Ayat-ayat yang berbahasa Arab kebanyakan di terjemahkan kebahasa Urdu dengan tulisan Arab parsi/Pakistani , dan kadang di beri penjelasan dengan bahasa Urdu. TADZKIRAH BERISI KEBOHONGAN DAN MERUSAK ISLAM Isi tadzkirah itu benar-benar merusak Islam, karena menegaskan kebohongan yang sangat bertentangan dengan aqidah Islam secara nyata , di antaranya: 1. Menjajakan kemusyrikan nyata, Mirza Ghulam Ahmad mengaku berkedudukan pada ke Esaan Allah. 2. Mengaku berkedudukan sebagai anak Allah. 3. Mengaku sebagai Rasul. 4. Mengaku sebagai Nabi . 5. Mengaku sebagai Isa bin Maryam. 6. Mengaku dipersilahkan Allah untuk tinggal di surga. 7. Mengaku di beri kabar gembira oleh Allah sebagai orang yang jadi tujuan Allah. 8. Mengaku namanya sempurna , sedangkan nama Allah tak sempurna. 9. Mengaku kedua bibirnya penuh dengan Rahmat. 10. Menganggap orang yang tidak mengikutinya itu kafir dan terlaknat. 11. Mengecam orang yang tidak mengakuinya sebagai Rasul itu musuh. Masih banyak lagi kebohongan yang tertera dalam ''Kitab Tadzkirah'' milik Ahmadiyah ini . Mari kita simak cuplikan kesesatannya yang sangat menjerumuskan merusak Aqidah umat Islam sebagai berikut: MENYEBARKAN KEMUSYRIKAN DENGAN MENGAKU PADA KE ESAAN ALLAH. Ditekankan berulang kali: انت منى بمنزله توحيدى و تفر يدى فحان ان تعان و تعرف بين الناس _ '' Kamu di hadapanku pada kedudukan tauhid-Ku dan ke Esaan-Ku, maka waktunya untuk di tolong dan di kenal di kalangan manusia.'' (Tadzkirah . Hal 246-276-395) MENYEBARKAN KEMUSRIKAN DENGAN MENGAKU SEBAGAI ANAK-ANAK ALLAH . Jadi Allah di anggap punya banyak anak: انت منى بمنز لة او لادي ''Kamu di sisi-Ku pada kedudukan anak-anak-Ku.'' (Tadzkirah, halaman : 436) Mengaku bahwa Allah itu berasal dari Mirza Ghulam Ahmad: انت منى و انا منك ''Kamu berasal dari-Ku dan Aku darimu.'' (Tadzkirah, halaman : 436) MENGAKU KEDUDUKAN SEBAGAI ANAK ALLAH. Ini Allah di anggap punya anak. انت منى بمنزلة ولدى ''Kamu di sisi-Ku dan Aku darimu.'' (Tadzkirah, halaman : 636) Berdusta dengan pengakuan sebagai Nabi. Pada kedudukan Musa Alaihissalam pada zaman seperti zamannya Musa . Mirza mengaku Allah ngutus sebagaimana Allah mengutus Musa kepada Fir'aun. Kedustaan itu tertuang pada Tadzkirah ,hal 651: يا نبى الله كنت لا اعرفك ''Wahai nabi Allah , aku tidak mengenalmu.'' لا تثر يب عليكم اليوم يغفر الله لكم وهو ارحم الراحمين ''Pada hari ini tidak ada celah terhadap kalian , dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang.'' انت فيهم بمنزلة موسى _ ''Kamu di kalangan mereka seperti kedudukan Musa'' ياتى عليك زمن كمثل زمن موسى ''Akan datang kepadamu suatu zaman yang seperti zamannya Musa.'' انا ارسلنا اليكم رسو لا شاهدا عليكم كما ارسلنا الى فرعون رسولا ''Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kalian seorang Rasul, yang menjadi saksi atas kalian , sebagai mana Kami telah mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada Fir'aun. MELAKNAT ORANG YANG DI ANGGAP KAFIR DAN MENGANGKAT DIRI SEBAGAI IMAM YANG DI BERKAHI. Dengan ungkapan berulang kali yang di berkahi orang yang bersama Mirza Ghulam Ahmad dan sekitarnya, dan yang di laknat adalah orang kafir. Artinya orang yang tidak bersama Mirza Ghulam Ahmad atau tidak mempercayainya maka dia di laknat atas nama laknat Allah, karena di anggap kafir . Ini tertuang dalam Tadzkirah halaman: 748-749. لعنة الله على الذى كفر ''Laknat Allah di timpahkan kepada orang yang kufur.'' انت امام مبارك لعنة الله على من كفر ''Kamu adalah Imam yang di berkahi, laknat Allah di timpahkan kepada orang yang kufur.'' بورك من معك و من حو لك ''Orang yang bersamamu dan orang yang di disekitarmu di berkahi.'' Akhir dari Kitab Tadzkirah ini adalah kutukan kepada orang kafir, dan keberkahan bagi orang yang mengikuti Mirza Ghulam Ahmad . Ini jelas , yang tidak bersamanya dan tidak mempercayainya (MGA) dinyatakan kafir dan di laknat. Disamping di anggap kafir,orang yang tidak mempercayai (MGA) sebagai rasul maka dia itu di anggap musuh. Lihat Tadzkirah halaman 402 . Anehnya para pembela Ahmadiyah mengatakan bahwa orang Ahmadiyah sama dengan kita (Kaum Muslimin) ,hanya berbeda penafsiran saja. Itu kata Dawam Rahardjo sang pembela gigih Ahmadiyah sejak lama . Padahal di dalam Kitab Tadkirah hal 402 dengan jelas mengatakan : سيقو ل العدو لست مرسلا ''Musuh akan berkata: Kamu bukanlah orang yang di utus (Rasul) (Tadzkirah hal 402) Oleh karena itu, semua orang Muslim di anggap musuh karena tidak mempercayai Mirza Ghulam Ahmad sebagai rasul . Bahwa pendustalah orang yang membela Ahmadiyah dengan mengatakan Ahmadiyah itu sama dengan kita , hanya beda penafsiran saja. Sebab Ahmadiyah didalam kitab sucinya mereka sendiri telah menyatakan musuh. PELECEHAN TERHADAP KITAB SUCI AL-QUR'AN Pelecehan terhadap kitab suci Al-Qur'an dan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wasalam tertera di dalam kitab Dusta ''Tadzkirah.'' (1) . Dalam Al-Qur'an di sebutkan beberapa potongan ayat berikut: إنا أنزلنه فى ليلة القدر. ''Sesungguhnya Kami yang telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan .'' (QS. Al-Qadar : 1) وبالحق أنزلنه وبالحق نزل. ''Dan Kami turunkan (Al-Qur'an itu) dengan sebenar-benarnya dan (Al-Qur'an itu) telah turun dengan (membawa ) kebenaran.'' (QS. Al-Isra: 105) قالوا هذا ماوعدنا الله ورسوله ، وصدق الله ورسوله. ''Mereka berkata: Inilah yang di janjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita, dan benarlah Allah dan Rasul-Nya.'' (QS. Al-Ahzab: 22) وكان أمر الله مفعولا ''Dan ketetapan Allah pasti berlaku.'' (QS. An-Nisa: 47) Sedangkan dalam Tadzkirah , potongan ayat-ayat tersebut dirangkaikan dengan beberapa perubahan , dan di sebutkan beberapa kali dengan redaksi yang berbeda, yaitu: انا انزلناه قريبا من القاديان و بالحق نزلناه وبالحق نزل صدق الله ورسو له وكان امر الله مفعولا. '' Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Tadzkirah) dekat Qadian dan dengan sebenarnya kami menurunkannya dan dengan sebenarnya telah turun . Maha Benar Allah dan Rasul-Nya dan ketetapan Allah pasti berlaku.'' (Tadzkirah 1969 halaman 74-75, 360, dan 367) انا انزلناه قريبا من القاديان وبالحق نزلناه وبالحق نزل وكان امر الله مفعولا. ''Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Tadzkirah) dekat Qadiandan dengan sebenarnya kami menurunkannya dan dengan sebenarnya telah turun . Dan ketetapan Allah pasti berlaku.'' (Tadzkirah 1969 hal 275) (2) . Dalam Al-Qur'an di sebutkan beberapa potongan ayat berikut: إنا أنزلنه فى ليلة القدر . '' Sesungguhnya Kami yang telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemulian.'' (QS. Al-Qadar: 1) Sedangkan dalam Tadzkirah, ayat tersebut di tulis dengan penambahan, yaitu: انا انزلناه فى ليلة القدر انا كنا منزلين ''Sesungguhnya Kami menurunkannya (Tadzkirah ini) pada malam lailatul Qadar, sesungguhnya kami benar-benar menurunkannya.'' (Tadzkirah 1969 hal 569) (3). Dalam Al-Qur'an disebutkan potongan ayat berikut: و إن كنتم فى ريب مما نزلنا على عبدنا فأتوا بسورة من مثله . "Dan jika kamu dalam keraguan tentang Al-Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami, buatlah satu yang semisal Al-Qur'an itu." (QS. Al-Baqarah: 23) Sedangkan dalam Tadzkirah, potongan ayat tersebut di rubah dan disebutkan beberapa kali dengan redaksi yang berbeda, yaitu: و ان كنتم فى ريب مما نزلنا فاتوا باية من مثله ''Dan jika kamu dalam keraguan tentang apa yang telah Kami turunkan, maka buatlah satu ayat semisal dengannya.'' (Tadzkirah 1969 hal 798) ان كنتم فى ر يب مما ايدنا عبدنا فاتوا بكتاب من مثله ''Jika kamu dalam keraguan tentan apa yang telah Kami kuatkan kepada hamba Kami, maka buatlah suatu kitab yang semisal dengannya.'' (Tadzkirah 1969 hal: 251) (4). Dalam Al-Qur'an disebutkan mengenai fungsi kerasulan Muhammad shalallahu 'alaihi wasalam, yaitu: وما أرسلنك إلا رحمة للعلمين ''Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat semesta alam.'' (QS. Al-Anbiya: 107) Sedangkan dalam Tadzkirah, terdapat ayat buatan Mirza Ghulam Ahmad tentang kerasulan ayat itu: انا ارسلنا احمد الى قومه فاعر ضوا وقالوا كذاب أشر Artinya: ''Sesungguhnya Kami mengutus Ahmad kepada kaumnya, akan tetapi mereka berpaling dan mereka berkata: seorang yang amat pendusta lagi sombong.'' (Tadzkirah 1969 hal 375 dan 391) (5) Dalam Al-Qur'an di sebutkan ayat berikut : قل إن كنتم تحبون الله فاتبعونى يحببكم الله ويغفر لكم ذنوبكم والله غفور رحيم ''Katakanlah (wahai Muhammad): Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Ali Imran: 31) Ayat Al-Qur'an yang di tujukan kepada Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasalam hanya di sebutkan satu kali , sedangkan dalam Tadzkirah ayat yang di tujukan kepada nabi Mirza Ghulam Ahmad di sebutkan beberapa kali , sehingga ayat-ayat tersebut seolah olah berebut pengaruh antara Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasalam dengan nabi Mirza Ghulam Ahmad dari India. Ayat-ayat tentang Mirza Ghulam Ahmad di antaranya: قل ان كنتم تحبون الله فاتبعونى يحببكم لله ''Katakanlah (wahai Ahmad) : Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihimu.' (Tadzkirah 1969 hal 46 dan hal 61) قل ان كنتم تحبون الله فاتبعونى يحببكم الله ويجعل لكم نورا ويجعل لكم فر قانا ويجعلكم من المنصورين ''Katakanlah (wahai Ahmad): Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah , ikutilah aku, niscaya Allah mengasihimu, dan memberikan kepadamu cahaya dan furqan, dan menjadikan kamu termasuk orang-orang yang di selamatkan.'' (Tadzkirah 1969 hal 218) قل ان كنتم تحبون الله فاتبعو نى يحببكم الله و يغفر لكم ذ نو بكم ويرحم عليكم وهو ارحم الراحمين ''Katakanlah (wahai Ahamad) : jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku , niscaya Allah mengasihimu dan mengampuni dosa-dosamu dan memberikan rahamat dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang.'' (Tadzkirah 1969 hal: 221) قل ان كنتم تحبون الله فاتبعونى يحببكم الله وقل ياايها الناس انى رسول الله اليكم جميعا اى مرسل من الله ''Katakanlah (wahai Ahmad) : jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihimu dan katakanlah: ''Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua yaitu sebagai orang yang di utus oleh Allah.'' (Tadzkirah 1969 hal: 352) قل ان كنتم تحبون الله فاتبعونى يحببكم الله ''Katakanlah (wahai Ahmad) : Jika kamu benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku , niscaya Allah mengasihimu.'' (Tadzkirah 1969 hal:368) قل ان كنتم تحبون الله فاتبعو نىى يحببكم الله ''Katakanlah (wahai Ahmad) : Jika kamu (benar-benar) mecintai Allah, ikutilah aku , niscaya Allah akan mengasihimu.'' (Tadzkirah 1969 hal: 467) (6). Dalam Al-Qur'an di sebutkan ayat berikut: فاجعل أفئدة من الناس تهوى إليهم ''.... Maka jadikanlah hati sebagian manusia cendrung kepada mereka...'' (QS. Ibrahim: 37) Sedangkan dalam Tadzkirah , potongan ayat tersebut di rubah dan ditambahi , yaitu: و اجعل افئدة كثيرة من الناس تهوى الى '' Buatlah hati banyak cendrung kepadaku.'' (Tadzkirah 1969 hal: 776) (7). Dalam tadzkirah juga banyak ayat-ayat yang merupakan buatan (MGA) sendiri, yaitu: ا نت منى و انا منك ''Kamu berasal dari-Ku dan Aku darimu.'' (Tadzkirah 1969 hal: 774) وضعنا الناس تحت اقدامك ''Kami menempatkan manusia berada di bawah kedua telapak kakimu.'' (Tadzkirah 1969 hal: 744) انت منى و انا منك ظهورك ظهورى "Kamu berasal dari-Ku dan Aku darimu . Punggungmu adalah punggung-Ku." (Tadzkirah 1969 hal: 704) ر حمك الله انك انت الا على ''Allah mengasihimu. Sesungguhnya kamu adalah tertinggi.'' (Tadzkirah 1969 hal: 693) (8). Dalam Al-Qur'an di sebutkan ayat berikut: و ء اتكم ما لم يؤت أحدا من العلمين ''...dan di berikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah di berikan-Nya kepada seorangpun di antara umat-umat yang lain.'' (QS. Al-Maidah : 20) Sedangkan dalam Tadzkirah , potongan ayat tersebut di rubah dan di tambahi , yaitu: الحمد لله الذى اذهب عنى الحزن واتانى مالم يؤت احد من العالمن ''Segala puji bagi Allah Dzat Yang telah menghilangkan dariku kesedihan dan telah memberikan kepadaku apa yang tidak pernah Dia berikan kepada seorangpun di alam ini.'' (Tadzkirah 196 hal: 664) (9). Dalam Al-Qur'an di sebutkan ayat berikut: أفلا يتدبرون القرءان ولو كان من عند غيرالله لوجدوافيه اختلفا كثيرا ''Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an Al-Qur'an ? Kalau kiranya Al-Qur'an itu bukan dari sisi Allah , tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.'' (QS. An-Nisa: 82) Sedangkan dalam Tadzkirah, ayat tersebut di penggal dan di rubah, yaitu: قل ان كان من عند غير الله لو جدوا فيه اختلافا كثيرا ''Katakan lah : kalau kiranya bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapati pertentangan yang banyak di dalamnya.'' (Tadzkirah 1969 hal: 663) PERIHAL WAHYU YANG MERUPAKAN BAJAKAN DARI AL-QUR'AN Dalam buku suatu tanggapan Benarkah Ahmadiyah Sesat?, Terbitan Pedoman Besar Gerakan Ahmadiyah Indonesia (PB GAI) Yogyakarta , Agustus 2002 , hal 13 di sebutkan . ''Apakah wahyunya merupakan potongan-potongan Al-Qur'an atau bukan potongan Al-Qur'an, bukan urusan Mirza Gulam Ahmad tetapi urusan Allah Subhanahu Wata'ala.!'' TANGGAPAN AKHIR LIPI Prilaku dusta yang amat keji seperti ini telah di jelaskan dalam Al-Qur'an , yaitu ancaman bagi orang yang mengaku menerima wahyu dan menulis kitab dengan tangannya sendiri , kemudian di katakannya dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, serta merubah dan membajak wahyu Allah yang telah di turunkan kepada Rasul-Nya. Allah berfirman: من الذين هادوا يحرفون الكلم عن مواضعه ، ويقولون سمعنا وعصينا واسمع غير مسمع ،،،، ''Yaitu orang-orang Yahudi, mereka merubah perkataan dari tempat-tempatnya. Mereka berkata: ''Kami mendengar'', tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan pula): ''Dengarlah'' sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa..'' (QS. An-Nisa : 46) فبما نقضهم ميثقهم لعنهم وجعلنا قلوبهم قسية يحرفون الكلم عن مواضعه، ونسوا حظا مما ذكروابه ،،،، ''(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya , Kami kutuk mereka , dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah peringatkan dengannya..'' (QS. Al-Ma'idah: 13) فويل للذين يكتبون الكتب بأيديهم ثم يقولون هذا من عند الله ليشتروا به ، ثمنا قليلا فويل لهم مما كتبت أيديهم وويل لهم مما يكسبون ''Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri , lalu dikatakan : ''Ini dari Allah'' (dengan maksud) untuk memperoleh ke untungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka , akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri , dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka , akibat dari apa yang mereka kerjakan.'' (QS. Al-Baqarah: 79) (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI) M. Amin Djamaluddin Hartono Ahmad Jaiz) AHMADIYAH QODYAN DAN AHMADIYAH LAHORE Ahmadiyah Qodyan dan Ahmadiyah Lahore sama-sama pemalsu Islam. JAI (Jemaat Ahmadiyah -Qodiyan-Indonesia) dan GALI (Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonesia) yang di sebut GAI (Gerakan Ahmadiyah Indonesia) mereka sama-sama mengimani Tadzkirah ( kitab suci Ahmadiyah, yang di sebut kumpulan wahyu muqoddas (suci) yang di yakini sebagai wahyu dari Allah kepada MGA ) padahal inti kesesatannya yang sampai mereka di hukumi Kafir adalah karena Mirza Ghulam Ahmad (MGA) mengaku nabi dan rasul yang mendapatkan wahyu kemudian di kumpulkan dalam bentuk kumpulan wahyu yang di namai Tadzkirah itu. Dan segala kesesatan sampai MGA mengaku nabi dan rasul , bahkan mengaku kedudukannya sebagai anak Allah , atau bahkan MGA itu dari Allah , dan Allah itu dari MGA ; semuanya ada di Tadzkirah , dan di yakini oleh Ahmadiyah Qadyan maupun Ahmadiyah Lahore. Itu adalah kemusyrikan yang nyata, hingga para pengikutnya adalah murtad. Ahmadiyah Lahore tidak mau menerima pemahaman bahwa kekhalifahan hanya di pegang oleh anak cucu (MGA) . Maka sejak matinya Nurudin Birawi , Ahmadiyah pecah jadi dua Qadyan dan Lahore. Basyiruddin memimpin JA (Jemaat Ahmadiyah) Qadyan sebagai khalifah yang kedua menggantikan Nuruddin, sedang Muhammad Ali memimpin AL (Ahmadiyah Lahore) Dari Basyiruddin dan selanjutnya sampai kini seakan kekhalifahannya itu adalah sebuah kerajaan . Itulah perbedaannya antara Ahmadiyah Qodyan dan Lahore . Keputusan Muktamar II Mujamma' al-Fiqh al-Islami (Akademi Fiqh Islam) di Jeddah , desember 1985 M. Tentang Aliran Qadyaniyah , di antaranya menyatakan bahwa aliran Ahmadiyah yang mempercayai (MGA) sebagai nabi dan rasul sesudah Nabi Muhammad dan menerima wahyu adalah MURTAD DAN KELUAR DARI ISLAM karena telah mengingkari ajaran Islam yang Qath'i (pasti) dan di sepakati oleh seluruh para Ulama Islam bahwa Muhammad bin Abdillah shalallahu 'alaihi wasalam sebagai Nabi dan Rasul terakhir. Teks keputusan tersebut sbb: إن ما ادعاه ميرزا غلام أحمد من النبوة و الرسالة ونزول الوحي عليه إنكار صريح لما ثبت من الدين بالضرورة ثبوتا قطعيا يقينيا من ختم الرسالة والنبوة بسيدنا محمد صلى الله عليه و آله وسلم ، وأنه لاينزل وحي على أحد بعده ، وهذه الدعوى من ميرزا غلام أحمد تجعله وسائر من يوافقونه عليها مرتدين خارجين عن الإسلام ، وأما اللا هورية فإنهم كالقاديانية فى الحكم عليهم بالردة ، بالزعم من وصفهم ميرزا غلام أحمد بأنه ظل و بروز لنبينا محمد صلى الله عليه وآله وسلم. ''Sesungguhnya apa yang di klaim Mirza Ghulam Ahmad tentang keNabian dirinya , tentang risalah yang di embannya dan tentang turunnya wahyu kepada dirinya adalah sebuah pengingkaran yang tegas terhadap ajaran agama yang sudah di ketahui kebenarannya secaraqath'i (pasti) dan meyakinkan dalam ajaran Islam , yaitu bahwa Muhammad Rasulullah adalah Nabi dan Rasul terakhir dan tidak akan ada lagi wahyu yang akan di turunkan kepada seseorang setelah itu . Keyakinan seperti yang di ajarkan Mirza Ghulam Ahmad tersebut membuat dia sendiri dan pengikutnya menjadi MURTAD, ELUAR DARI AGAMA ISLAM. ALIRAN QADIYANIYYAH DAN ALIRAN LAHORIYYAH ADALAH SAMA, Meskipun aliran yang di sebut terakhir (Lahoreyyah) meyakini bahwa Mirza Gulam Ahmad hanyalah sebagai bayang-bayang dan perpanjangan dari Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasalam .'' (Keputusan Mujmma' al-Fiqih al- Islami Akademi Fiqh Islam - Organisasi Konfrensi Islam (OKI) no 4 (4/2) dalam Muktamar II di Jeddah Arab Saudi, pada tanggal 10-16- Rabi ' al-Tsani 1406/22-28 Desember 1985 M). Hartono Ahmad Ja'iz. Bersambung......... DUSTA BARU AHMADIYAH PENJELASAN PB JAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar